Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

DESKRIPSI LATAR HUTAN DALAM CERPEN

Oleh: Muflikhah Ulya Beberapa nyanyian burung mengiringi tarian rerumputan yang tampak begitu menawan. Hangatnya mentari pagi membuat peluh tak henti membasahi diri. Bersama tawa yang tak berpura-pura. Kami melangkah Bersama dalam satu arah. Dengan berbekal hobi mengundang bahaya dan do’a-do’a yamh tak henti terucap melalui untaian kata.

DESKRIPSI LATAR BANDARA DALAM CERPEN

Gambar
 Oleh: Nety Novita Hariyani Sepintas kedua mataku terpusat pada anak panah yang terus berputar. Jam menunjukkan pukul 09.45 pagi. Dua jam lagi aku akan mengudara Bersama ribuan harapan yang terpendam terlalu lama. Aku akan pulang, Ma. Aku muak dengan penantian, yang ku inginkan hanyalah senyum merekah darimu. Di ujung pintu kedatangan kau menunggu, meski hadirku belum tentu menjamu. Di kesunyian aku merintih, namun terelai oleh pertemuan yang pasti. “Siang Ma, aku telah kembali”. Selama dua jam berjalan menyusuri awan, do’amu kini tersampaikan dengan rindu yang terbalaskan.

DESKRIPSI LATAR STASIUN K.A. DALAM CERPEN

Gambar
 Oleh: Kholidatun Nur Wahidiyah Siang hari setelah beban menopang punggung kecil ini, aku merasa plong, taka da lagi tugas yang harus ku pikirkan. Bergegas langsung depan gedung baru untuk memesan grab tujuan stasiun Malang Kota Baru. Setelah beberapa menit grab pun datang. Selama perjalanan, kenikmatan lalu lalang kendaraan, kesibukan orang bahkan alam sangat mengena dalam kelapangan rasa ini. Tiba di stasiun, setengah jam sebelum waktu keberangkatan kereta tujuan ML-PSE, aku segera chek in ticket dan beli makanan untuk di dalam kereta. Karena aku tau pasti harga makanan di resepsionis kereta tidak berteman dengan bekal uang dalam saku. Tempat dudukku di nomor 22D, tepat diujung dekat jendela sebelah kanan arah Utara. Entah mengapa ada kenyamanan sesekali memesan tempat duduk nomor 22D, tak peduli siapa yang akan duduk di sebelahku.           Rintik hujan tiba datang membasahi kaca besar kereta. Bau tanah basa.