Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

MALAM MAULUDAN

Gambar
Oleh: A’yuni Sabila Khusna Kususuri malam dengan hati yang menawan Kulihat sepanjang jalan dengan mata telanjang  Masjid-masjid mengumandangkan sholawatan  Pesantren mengadakan hajatan  Muludan tak akan pernah terlupakan  Mengucapkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW Hati insan terpenuhi dengan banyak harapan Harapan di akhirat kelak akan mendapatkan pertolongan  Ya Nabi salam alaika  Doaku padamu tak akan pernah putus asa  Syafa’atmu adalah pelebur lara  Dari hamba yang sering berbuat dosa 

RASA TERSIRAT

Gambar
  Oleh: Kholidatun Nur Wahidiyah Saat mengawali rasa yang tak biasa  Menyertakan langkah menghembus jiwa Kau si pengikat keadaan sejuta makna Membuat labirin dalam dunia nyata Terhitung seribu hari terlewati Yang meninggalkan jejak dengan penuh ketersiratan Biarkan aku yang merangkai Menjadi histori bukti realita Tenang, Ikhtiarkan semua keadaan Percaya, Apapun yang terjadi itu rencana-Nya

GURU PALING HEBAT

Gambar
Oleh: Fahriza Kurniawan Waktu berlalu dan kita pun menjadi orang dewasa dengan sendirinya. Namun, yang penting adalah kita menjadi orang dewasa yang seperti apa. Jika tidak ingin menjadi orang dewasa yang sekadar bertambah umur tetapi tidak dewasa dalam berpikir, kita harus belajar kepada guru yang paling hebat sebanyak-banyaknya agar pikiran kita tumbuh dengan kuat. Guru yang paling hebat tersebut adalah pengalaman. Ada banyak keterbatasan ketika kita mencoba pengalaman secara langsung. Tapi untungnya ada buku. Dengan membaca buku kita bisa pergi kemana saja. Kita bisa pergi ke masa lalu, masa depan. Dan kita juga bisa pergi ke tempat-tempat yang menarik.

SAHABAT

Gambar
  Oleh: Indah Mawaddah Rahmasita Kau dia dan aku Aku kau dan dia Dia aku dan kau Kita, intinya Senyum tawa dan canda Canda senyum dan tawa Tawa canda dan senyum Kebahagiaan, maksudnya  Salam kasih dan cinta Cinta salam dan kasih Kasih cinta dan salam Selamat, akhirnya  Entah itu apa,  Apa itu entah,  Kita tetap saudara  Sajak ini akan tetap berlanjut  Berlanjut sampai nanti  Nanti sampai kita ketemu lagi Sahabat....

SANTRI, PEMUDA, DAN KETELADANAN NABI

Gambar
  Oleh : Ahmad Jaelani Yusri         Nabi Muhammad SAW, seorang  nabi yang memiliki keteladanan dan kecakapan. Sosok yang paripurna bagi segenap manusia. Pada bulan ini kita merayakannya dengan suka cita dan rasa syukur sebagai umatnya. Dengan perbanyak shalawat sebagai wujud cinta pada beliau juga mengikuti akhlaqnya yang semaksimal mungkin. Moga kita mendapat syafa’atnya kelak di yaumiddin.        Momen peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan ini termasuk cukup menarik perhatian. Karena secara kebetulan bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda dan juga hari Santri Nasional. Hal ini sangat menarik dibahas karena ketiga perayaan tersebut mengandung esensi yang penting bagi kita semua selaku pemuda. Berikut adalah hal-hal yang patut dicontoh dari Nabi Muhammad SAW oleh kita sebagai pemuda. 1. Pengusaha  di Usia Muda        Rasulullah SAW sedari remaja sudah mulai berkutat dalam dunia wirausaha. Membantu Abu Thalib pamannya berjualan ke Negeri Syam. Tak hanya di satu tempat, bahkan Na

GARIS KETURUNAN RASULULLAH SAW

Gambar
Oleh: Ainu Habibi Perspektif silsilah yang telah disepakati seluruh ahli pada bidang biografi dan keturunan, dimulai dari Rasullah dan diakhiri Adnan. Perspektif kedua kepastiannya masih diperselisihkan, bagian silsilah yang dimulai dari Adnan dan berakhir pada Nabi Ibrahim a.s. Perspektif masyarakat membolehkan atau melanjutkan silsilah seterusnya, yang menjadikan perdebatannya dari segi jumlah, kemudian muncul nama-nama kurang lebihnya sekitar tiga puluh pendapat. Walaupun demikian, semua sepakat bahwa Adnan adalah benar keturunan dari Nabi Ismail a.s. perspektif ketiga dimulai dari Nabi Ismail a.s. hingga pada Nabi Adam a.s. perspektif ini merupakan perspektif yang disandarkan yang dinukil dari ahli kitab, sebagiannya bisa mengandung unsur ketidak benaran.  Perspektif pertama: Muhammad, bin Abdullah, bin Abdul Muthallib (yang namanya Syaibah), bin Hasyim (yang namanya Amru), bin Abdul Manaf (yang namanya Mughirah), bin Qushay (yang namanya Zaid), bin Kilab, bin Murrah, bin Ka’ab,  b

BIOGRAFI SINGKAT MAY ZIYADAH

Gambar
Oleh : Hilwah Tsaniyah        May ziyadah adalah seorang putri dari Ilyas Ziyadah yang lahir di Nazareth, Palestina. Ayahnya berasal dari Libanon dan bekerja di lembaga pemerintah. Pada usia 14 tahun keluarganya pindah ke Libanon, kemudian May melanjutkan sekolah menegahnya di sekolah biarawati di Aintoura. May juga bersekolah di beberapa sekolah Katolik Roma di Libanon sebelum kembali ke Nazareth, Palestina pada tahun 1904 bersama keluarganya. Kemudian pindah lagi ke Mesir bersama keluarganya dikarenakan ayahnya bekerja sebagai editor Al-Mahsuriyah.        Kecenderungannya terhadap bahasa arab sama seperti keinginananya untuk belajar bahasa melebihi batas apapun. Adapun beberapa bahasa eropa yang telah ia pelajari dan pahami yaitu Perancis, Jerman, Inggris, Spanyol, Italia, dan Yunani modern. Akibat sering berpindah tempat tinggal May tidak asing dengan budaya luar selain budaya Timur karena kesadaran akan sejarah dan kecintaanya pada tempat asalnya.        Pada tahun 1910 May menerbi

Lemah

Gambar
  Lemah   Oleh:   Binti Rohmatin Fahimatul Yusro Dengan pelanku, Langkah kukayuh, Menuju, Arah lebih jauh.   Dengan pandangku, Oleh mata sayu, Ku tatap utopia nan samar, seakan kelabu Dan kembali, Ku terka satu, Dari beberapa penjuru.   Dengan nyala redup, Dan irama sayup-sayup, Ku bersenandung, temani angin yang bertiup, Mencoba menyibak sepi yang berteriak dalam satu lingkup.   Dengan tertatih-tatih, Dan bayang yang kian ringkih Tanganku menengadah, merapal kalimat dengan fasih, Satu cahaya terang, putih, berbisik lirih, Dan aku, berucap terimakasih.  

Dimana kata Terima Kasih?

Gambar
Dimana kata Terima Kasih?   Oleh : Hakiki Rikza Irnaini Al Badri Melangkah lagi Meski sudah berkali-kali patah Terus Melangkah Meski rasa putus asa sudah tak tau arah Tetap Melangkah Untuk masa depan yang cerah   Wahai raga Kuatkah dirimu? , Kokohkah dirimu? Rasa terimakasih kadang lupa , lupa tuk mengucapnya Padahal... Raga ini ... Jiwa ini ... Semangat ini ... Selalu berkorban Selalu berjuang   Akankah diriku lupa? Atau diriku melupa? Mengucap kata t erima kasih Pada Jiwa dan Raga ini yang selalu berjuang   Aku kejam!!! Selama ini kejam Selama ini bungkam Tak tau malu Mana rasa Terima kasih mu? Mana rasa syukur mu Kepada jiwa raga yang selama ini kuat     Sudahi ! Rasa egoismu itu Sudahi ! Rasa tak bersyukur mu itu Cintai ! Jiwa dan Ragamu itu

Awan

Gambar
  ِAwan Oleh: Muhammad Irhaz Irham Akulah yang senantiasa bertebaran di angkasa Berwarna putih, kelabu, dan terkadang hitam Warna-warna yang membuat menawan Bentukku yang bergelombang, berombak-ombak seperti air di laut lepas Tebal namun sangat indah Bahkan bagaskara pun sampai tidak terlihat Dan terkadang indahnya pelangi juga terlihat tidak sempurna Sebab sang selimut yang menutupinya Jauh di atas sana Menyelimuti luasnya jagat raya Ukuran yang tebal tipis Saling beredar dimana-mana Indah yang kami ciptakan bukanlah buatan semata Lembut serta terlihat menawan Indahnya yang tak bisa dielakkan Itulah aku, awan

Syahdunya antara Hari Santri dan Maulid Nabi Saw

Gambar
Syahdunya antara Hari Santri dan Maulid Nabi Saw (PMII SA memperingati HSN dan Maulid Nabi bersama KH Chamzawi) Oleh: Bagus Isnu H Pada tahun 2015, tepat ditanggal 22 Oktober. Umat islam bersatu berbondong memperjuangkan hari bersejarah yang pernah dimiliki, semua elemen bersatu membawa satu permohonan ke pemerintah agar menjadikan tanggal 22 Oktober adalah Hari Santri Nasional. Dengan begitu disahkannya HSN tersebut, umat islam tidak akan terkikis dari nilai sejarah perjuangan atas mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka sangat bersykur jika kini sudah lima kalinya kita memperingati Hari Santri secara khidmat. Menteri Agama Pak Alamsyah pernah berkata " Pancasila adalah hadiah terbesar Umat Islam untuk Bangsa Indonesia", ini merupakan sebuah anugerah yang kini menjadi dasar ideologi bangsa Indonesia. Mengingat dikala itu sungguh kerumitan dengan saling berargumen, untuk mencari landasan berdirinya suatu negara, dan ketika Bung Karno menyampaikan dan atas ri

LAHIR

Gambar
  Oleh : Ulul Azmil Imani   Angin darat berhembus menerpa helai ku Sekelebat bayangan merona di halu Membimbing mu selalu Tidak memandang ranah waktu Pun tak pernah mengeluh   Sahabat ku tercinta Lebih tepat nya… Saudara tak sedarah Kehadiran nya yang selalu kita nantikan Kepergian nya yang tak pernah kita inginkan Biarlah takdir yang menentukan   Bersabarlah para pejuang Beliau menantikan kita disana Menunggu serta khawatir Tuk datang nya waktu pertemuan Hingga tiba waktu yang termaktub   Yaa Rasulallah… Di hari paling istimewa ini Tidak lain dan tidak bukan Kami haturkan solawat dan salam untuk mu Tunggulah umat mu    

DETIK DETAK PUTRI TUAN

Gambar
Oleh: Muflikhah Ulya Jarum jam berdetik  Jantung berdetak . Di sebuah ruangan bersudut Berhias api yang menyulut . Dua cangkir teh mengepul Dilahap angin yang menyembul . Huruf huruf tak bersusun Kata kata tak berayun . Dua pasang mata tanpa jeda Hening tanpa etika . Jangkrik mulai berbisik Katak mulai berisak Kunang kunang melintang Menerobos ilalang yang menjulang . Sekian, akankah bersambung Cerita Putri Tuan Malang, 27 Oktober 2020 Pondok Pesantren Darun Nun 

“AKU TAU SEMUA INI TIDAK AKAN MUDAH”

Gambar
Oleh: Krisna Aditya Putra        Seiring bertambahnya usia, mulai banyak orang yang bersebrangan dan bertentangan dengan kita. Mereka berusaha mengintervensi kita dan menganggap langkah kita saat ini adalah salah, mereka hanya ingin melihat dan mengakui hasil kita, tanpa tahu seberapa berat proses yang kita lalui dan hadapi. Bagi kalian yang memilih berhenti kegagalan sudah menanti, namun bagi kalian yang memilih untuk terus berproses belum tentu kesukseskan akan di raih. tetapi, apakah kita akan membiarkan orang orang yang telah mendukung kita kecewa dan melihat orang yang membenci kita tertawa bahagia. Dinamika kehidupan tidak akan pernah sempurna jika keberhasilan tidak di iringi dengan kegagalan, bagaikan Yin & Yang keduanya saling melengkapi untuk memberikan pengalaman dan pelajaran kehidupan. Namun, berhenti bukanlah pilihan bagi kalian para pemimpi kebahagiaan.         Orang sering berkata, jika kita diam kita akan dipandang lemah, tetapi jika kita melawan kita akan dianggap

DI ANTARA SENJA DAN MALAM

Gambar
Oleh: Dihyat Haniful Fawad Ku melihatmu Antara senja dan malam Langit Oren berselimut awan Setelah itu gemerlap bintang Ku melihatmu Antara ombak dan pesisir Dengan senja di ufuk barat Melambaikan kepergian langit cerah Itu hanyalah halu Semuanya akan segera sirna Temu dan pisah Dua kata akan kepastiannya Malang, 27 Oktober 2020 Pondok Pesantren Darun Nun 

LELAH ?

Gambar
Oleh: Hariski Romadona Setya Sedang apa kalian hari ini ? Apa yang sedang kalian cari ? Kawan coba dengar ! Berusaha adalah menjadi tugas kita Tapi apalah daya Tugas kita hanya berusaha dan berdoa Untuk mewujudkanya bukanlah kendali manusia Kawan coba dengar ! Setiap kegagalan jangan kau anggap sebagai kutukan Kegagalan kan buatmu bangkit dan melawan  Tapi,  Jiwamu juga butuh istirahat Ragamu berhak merebahkan lelah Semuanya sudah ada porsinya Bahagianya dibagi rata Begitupula sedihnya  Nikmatilah secangkir kopi di pagi hari Percayalah mimpi takkan lari Dengan kau merebah diri Oleh karenanya Tetaplah menjadi manusia Terus berkarya Hingga membuatmu berharga Malang, 27 Oktober 2020 Pondok Pesantren Darun Nun 

RAGA RUPA

Gambar
Oleh: Rafi Alra Kenapa ada lagi? Kenapa hampir sama? Seperti ini kah dunia Langkahku sia-sia Berkali-kali kucuri tatap Makin sering makin kuyakin Raga mirip tak kenal kalbu Kerut raut rupa tak kala sama Kemaren aku tak mengenalmu Bahkan sampai tadi pagi Mencariku menelusuri Bersyukur berakhir temu Kutemui nama Kutemui beragam data Walau dari satu kacamata Sosokmu luar biasa Hai, aku tak ingin mengenalmu Berterimakasih inginku Lantaran olehmu Aku tak lagi ragu

DI BALIK SERAMBI MASJID

Gambar
Oleh: Ahmad Jaelani Yusri Tak ada yang lebih syahdu dari riuh suara di serambi masjid Riuh  para santri mengaji, menghafal ayat juga bait Menghafal tanpa pamrih meski mata terasa perih Mata santri yang tersirat motivasi dari para masyayikh Santri  tak hanya sekedar gelar  Tapi juga mengemban peranan besar Santri tak hanya sekedar ngaji Tapi perannya sungguh dinanti Tak hanya ilmu agama  Bahkan ilmu dunia harus ia kuasai Untuk membangun negeri  Menjadi mata air penyebar manfaat  Diminum menyegarkan  Pelapas dahaga bagi yang kehausan  Santri.....  Baginya dhawuh kiai ialah jembatan surgawi Meraih ridho Ilahi setelah ridho walidaini Sampai pada masanya  Ku hanya ingin menjadi Seorang santri. Malang, 23 Oktober 2020

RESENSI BUKU "FILOSOFI TERAS"

Gambar
  Oleh: Inayatul Maghfiroh   Judul Buku : Filosofi Teras Pengarang : Henry Manampiring Penerbit : Buku Kompas Tahun Terbit/ cetakan ke : 2019/6 Tebal : xxiv + 320 hlm,;13 cm x19 cm Harga : Rp. 83.000,00 Presensi : Inayatul Maghfiroh               Buku dengan dua belas bab ini, dengan judul yang cukup membuat berpikir, filosofi teras, kenapa harus teras ? ternyata, judul ini diambil dari pembahasan inti yaitu tentang stoisisme yang asal mulanya karena seorang filsuf suka mengajar di sebuah teras berpilar, dimana dalam bahasa yunani teras : stoa ,yang kemudian para pelajarnya disebut “ kaum stoa”.             Buku filosofi teras sebagaiamana dalam covernya ditujukan untuk membentuk mental tangguh di masa kini.  Bagaimana kita mengasah nalar pikir yang benar, bukan sekedar terlalu bepikir positif tapi tidak realistis, buku filosofi teras membentuk cara pikir yang menggunakan nalar, seperti salah satu ungkapan dalam buku ini “ “ some things are up to us, some things

TERJAGA

Gambar
  Oleh: Arfiatul Aliyah  Malam berbalut sepi kian mencekam Pijar cahaya penerangan telah padam  Nuansa mistik semakin menyelimuti Hawa dingin menusuk ulu hati Saat teman sebilik telah mengatupkan mata, Menyelami alam bawah sadar Merangkai indahnya bunga tidur  Sedang mata ini masih betah terjaga   Alunan musik klasik menemani kesunyian Suara dengkuran yang saling bersahutan  Gesekan selimut yang semakin mengerat Seolah Menjadi harmonisasi yang tepat  Mengawani mata yang tak kunjung terpejam  Demi membunuh rasa bosan  Kuketukkan jari diatas papan ketik  Mencurahkan isi hati dalam bentuk manuskrip Hingga kelopak mata terasa berat Tak kuasa menahan kantuk  Dan kelopak mata perlahan mengatup  Mengakhiri cerita ditengah heningnya malam Pondok Pesantren Darun-Nun Malang

SENJA

Gambar
Oleh: Savinatul Jannah   Simpati hingga empati Peduli tak sampai hati Tak pernah memaknai di kala ini Atmosfer ingatan yang kau hapus lagi Menatap jingga dalam selip merpati Impian tak mengimplementasi Kecewa kembali menjadi sangsi Iri yang menjadi tirani Hanya sunyi yang menemani Gaduhnya hari tenggelam di ramai. Yang pergi kan kembali Yang bertahan kan abadi Hangatkan hatimu untuk sekian kali Selamat sore menjelang malam Pondok Pesantren Darun-Nun Malang 

TASAMUH

Gambar
  Oleh: Alvian Izzul Fikri Mawar tak perlu berbicara bahwa dirinya indah Karna bahasa mawar adalah indah itu sendiri Tak perlu kau menyuratkan siapa dirimu Karena dirimu sudah tersirat dalam hatimu Ayam tak perlu mengeong  untuk berbicara dengan kucing Pun kucing tak perlu berkokok untuk bersawala dengannya. Tak perlu kau menjadikan dirimu sebagai orang lain Tak perlu menjadi orang madura  Tak perlu menjadi orang sunda  Untuk bisa bercengkrama bersama Indah bila kita melihat dunia ini dengan kacamata tasamuh Kita selalu mempunyai alasan yang terbaik Untuk sebuah kejadian yang kita alami baik kejadian itu yang kita sukai maupun yang tidak kita sukai Pondok Pesantren Darun-Nun Malang