SANTRI, PEMUDA, DAN KETELADANAN NABI

 

Oleh : Ahmad Jaelani Yusri 

       Nabi Muhammad SAW, seorang  nabi yang memiliki keteladanan dan kecakapan. Sosok yang paripurna bagi segenap manusia. Pada bulan ini kita merayakannya dengan suka cita dan rasa syukur sebagai umatnya. Dengan perbanyak shalawat sebagai wujud cinta pada beliau juga mengikuti akhlaqnya yang semaksimal mungkin. Moga kita mendapat syafa’atnya kelak di yaumiddin.

       Momen peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan ini termasuk cukup menarik perhatian. Karena secara kebetulan bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda dan juga hari Santri Nasional. Hal ini sangat menarik dibahas karena ketiga perayaan tersebut mengandung esensi yang penting bagi kita semua selaku pemuda. Berikut adalah hal-hal yang patut dicontoh dari Nabi Muhammad SAW oleh kita sebagai pemuda.

1. Pengusaha  di Usia Muda

       Rasulullah SAW sedari remaja sudah mulai berkutat dalam dunia wirausaha. Membantu Abu Thalib pamannya berjualan ke Negeri Syam. Tak hanya di satu tempat, bahkan Nabi pernah berdagang ke penjuru jazirah Arab seperti Dumatul Jandal, Aden, Mushaqqor, Suhar, Daba, Maharah, San’a, Ukaz, Nazat, Rabiyah, Mina, Hijr dan Dzul Majaz. Di usianya yang menginjak 20-an , beliau bahkan diberi amanah untuk mengelola bisnis pengusaha mapan Khadijah.

2. Etos Kerja yang Tinggi

       Berbeda dengan pemuda pada umumnya yang kebanyakan bergantung pada orangtua, Rasulullah SAW memilih untuk memanfaatkan masa mudanya untuk bekerja. Saat kecil beliau sering sudah bekerja untuk menggembalakan kambing orang lain. Dari situ beliau mendapat upah yang bisa menambah kebutuhan hidupnya.

3. Berpengalaman dalam militer 

       Ahmad As-Suhaili dalam kitabnya Raudhah al-Anfi menyebutkan bahwa ketika meletus perang Fijar, beliau membantu paman-pamannya menyiapkan anak panah untuk melawan Suku Qais. Perang pun berakhir dengan perjanjian damai.

4. Memiliki kepedulian sosial yang tinggi

       Beliau yang terlahir yatim sejak kecil, terbiasa hidup mandiri, membuat kepekaan sosialnya tertanam dengan baik.  Terbukti saat ia menjadi anak buah dari Pengusaha Khadijah, beliau tidak pernah kasar sekalipun terhadap budak-budak yang mengikutinya. Beliau juga selalu menaruh hormat pada yang tua.

        Tak dapat dipungkiri bahwa Rasullullah pun merupakan sosok pemuda yang sangat hebat dan baik bahkan di usia muda, beliau pun mendapat gelar  Al-Amin yang artinya dapat dipercaya. Kita sebisa mungkin meneladani Rasullullah. Oleh karena itu, sebagai pemuda dan santri kita memiliki peranan besar bagi masa depan bangsa Indonesia. 

Sumber : Ahmad Mansur Suryanegara. 2018. Api Sejarah . Bandung: Suryadinasti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH