MOTIVASI ALA IMRITHI UNTUK KAUM MUDA

 Oleh : Ahmad J Yusri

Nadzom Imrithi atau kitab Al-Imrithi merupakan matan Kitab Jurumiyyah. Kitab Ilmu nahwu yang diubah menjadi bentuk nadzom atau syair. Di kalangan santri, kitab ini menjadi salah satu sorogan favorit dalam ilmu alat lanjutan. Pada umumnya, santri mempelajari kitab ini setelah memahami dan belajar kitab Jurumiyyah. Dengan cara penyampaian nadzom seperti ini, santri-santri akan terbantu ingatannya atas hapalan-hapalan yang sangat musykil sekalipun.

Pengarangnya bernama lengkap Yahya  bin Nur ad-Din abi al-Khoir bin Musa al-Imrithi as-Syafi’i Al-Anshori al-Azhari. Beliau juga memiliki gelar Syarofuddin. Beliau adalah ulama abad ke-16 M yang merupakan seorang sarjana al-Azhar. Julukan yang lain adalah an-Nadzim, karena kepiawaiannya dalam membuat nadzom. 

Kitab Imrithi tersusun dari 254 Bait yang membahas tentang pelajaran nahwu yakni tatabahasa Arab layaknya grammar dalam Inggris. Tapi jika ditelisik lebih dalam ternyata di setiap bait Imrithi tak hanya mengandung esensi nahwu, bahkan ada sebuah bait yang berisi motivasi. Bait itu berbunyi :

أذ الفتى حسب اعتقاده رفع – و كل من لم يعتقد لم ينتفع 

Pemuda itu tergantung tekadnya yang kuat – Tanpa tekad dan keyakinan maka apa yang mereka lakukan tak bermanfaat. 

I’tiqad dapat dimaknai juga keimanan. Nadhom di atas dapat saja kita artikan, “Barangsiapa yang imannya kuat, maka Allah Swt tinggikan derajatnya.” Iman berarti percaya. Dalam Islam ada rukun iman yang wajib kita percayai, yaitu percaya kepada Allah, malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, kitab-kitab yang diturunkan kepada Rasul, hari kiamat serta takdir yang telah ditetapkan Allah Swt.

I’tiqod juga bisa dimaknai niat. Sehingga seorang pemuda harus meniatkan dalam hati untuk mampu menjadi orang yang baik. Yakni orang yang memiliki derajat yang tinggi. Khususnya di sisi Allah SWT. Adapun cara memperolehnya adalah dengan bertakwa kepada Allah. Yakni menjalankan segala apa yang Ia perintahkan dan menjauhi segala yang telah Ia larang.

I’tiqod dapat juga berarti tekad atau kesungguhan seseorang dalam melakukan sesuatu. Orang yang bertekad akan mendapatkan kemudahan dan manfaat dari apa yang ia kerjakan. Orang yang bertekad juga akan merasa ringan dalam melakukan pekerjaan karena ia merasa senang dengan pekerjaan itu. Dengan i’tikadnya tersebut, niscaya suatu pekerjaan akan lebih terasa kemanfaatannya bagi sekitar.

Begitu pula sebaliknya, tanpa disertai itikad yang nyata maupun jelas, suatu pekerjaan tidak akan mencapai hasil yang memuaskan sehingga manfaat yang dihasilkan pun tidak maksimal atau bisa jadi tidak ada.  Manfaat dari itikad yang dimaksud bisa jadi berupa ditinggikan derajatnya ataupun membawa pengaruh positif  kepada sekitarnya. 

Oleh karena itu, seorang pemuda sekali lagi harus yakin dan mempunyai tekad dalam tiap langkahnya. Serta membawa kemanfaatan bagi sekitarnya.

Sumber :

http://santrimengglobal.com/bait-imrithy-dan-kehidupan-kuatkanlah-tekadmu-wahai-anak-muda/ 

https://medium.com/@sitimaratus282/syarifuddin-yahya-al-imrithi-didalam-syiirnya-%D9%88%D9%83%D9%84-%D9%85%D9%86-%D9%84%D9%85-%D9%8A%D8%B9%D8%AA%D9%82%D8%AF-%D9%84%D9%85-%D9%8A%D9%86%D8%AA%D9%81%D8%B9-dan-setiap-orang-yang-bb52becf9e38 

  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH

Tips Meningkatkan Percaya Diri Ala Ainul Harist