SIAPA BILANG PEREMPUAN GAK HARUS BELAJAR?


By: Kholidatun Nur Wahidiyah
 Ini merupakan hari sabtu yang cerah. Anak-anak sekolah SMA kebangsaan bergerombolan keluar dari kelasnya masing-masing setelah bel tanda pulang sekolah berbunyi. Para jemputan berjejer menunggu di depan sekolah. Terkecuali Fatimah, dia tetap di kelas sambil mengerjakan tugas yang baru saja diberikan oleh pak Solihin guru Bahasa Inggris.
            “weh Fat, napa sih lu belajar terus? Gak bosen apa?” ujar Fadil teman sekelasnya yang belum keluar kelas.
Fatimah hanya diam tak menanggapi Fadil berbicara dan lanjut mengerjakan tugas Bahasa Inggris. Tak disangka Fadil menghampiri Fatimah kemudian duduk di sampingnya.
            “jadi cewe itu gak usah kerajinan belajar. Baru aja di kasih tugas sama pak Solihin udah dikerjain langsung”
            “Fadil...daripada kamu ngomong-ngomong yang gak jelas di sini dan buang-buang waktu istirahat kamu. Mending kamu pulang” dengan nada lembut Fatimah menanggapi.
            “inget ya, jadi cewe itu gak usah sekolah tinggi-tinggi, entar juga ujung-ujung nya lari ke dapur ngurus anak. Belajar Matematika? Ipa? Bahasa? Apapun itu, nggak akan kepake kalau udah ngurus keluarga”
Fadil pun keluar kelas tanpa mengucapkan salam.
_
Setelah beberapa tahun lamanya dan mereka pun sudah menyelesaikan pendidikan S1. Ternyata, takdir menyatukan dan mereka pun menikah. Rasa saling cinta mereka tumbuh karena mereka melanjutkan pendidikan di kampus yang sama tanpa di rencanakan. Dan, satu fakultas TARBIYAH.
Satu hari ketika Fadil sudah menjadi pengusaha besar, perusahaannya kedatangan Mr .Stefan dari Amerika. Fadil kesulitan dalam berbincang dengan Mr. Stefan dan meminta tolong kepada istrinya (Fatimah) sebagai penerjemah dalam perbincangannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH