MEI

Oleh : Ahmad Zahrowii Danyal Abu Barzah

Mei……
Dimana semi bumi umurku
Dalam terpaan ombak syahdu
Tegar angan batinku
Menggertak kalbu nadiku
Namun sendu tak bisa palsu
Mengungkapkan rasa rindu ku
Tapi dalam sembilu itu
Terukir indah sang dewi tandu
Wahai jiwa yang terbelenggu
Akankah engkau diam membisu
Duhai Angin yang berhembus sayu
Tak bisakah hati yang bisu ini
Merasakan indahnya alamku
Oh.. Mungkin kau mau aku
Terbelit surai-surai dengan membatu
Seperti inikah perlakuan mu
Dalam jangka waktu umurku
Terasa pilu itu menjejaki ronggaku
Sakit.. bagai tertarik rantai hisabku
Disisa waktuku untukmu
Aku tahu bahwa aku tak pantas untukmu
Maaf.. mungkin ini terlambat bagimu
Kumohon berikan rasa indah hidupku
Dan di ujung hari mulya ku
Itulah kelahiran ku...
Namun siapa sangka senja 
Telah menanti sapuan kalbuku
Yang merindu disudut ufuk berkabut
Aku berkata pada senja dan petang 
Tentang ungkapan rayu candu
Bagai kulukis dalam sebuah tinta
Sementara angin terus merongrong
Dan hujan pun berbisik halus
Aku berharap impian sang raja termakbul
Melalui nyanyian-nyanyian alam
Indah merayu-rayu bagai ombak bergulung
Dengan takjubku akan alam ini
Doaku hanya satu 
Aku berharap seru-seru impianku makbul
Aamiin…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH