MENGENALI ORANG GILA

Oleh: Siti Laila ‘Ainur Rohmah

Penciptaan manusia merupakan yang sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Oleh karena itu,  seharusnya mereka bersyukur kepada Allah swt atas segala nikmat yang diberikan. Tak menutup kemungkinan bagi orang gila sekalipun. Dari sudut fisik sempurna (layaknya orang normal pada umumnya), hanya saja mereka memiliki kelainan dalam sisi psikisnya.

Tidak ada orang yang terlahir untuk menjadi gila, karena itu merupakan penyakit yang menyerang psikis seseorang. Kegilaan seseorang timbul bisa dari faktor dirinya sendiri maupun lingkungan. Bahkan julukan orang gila terkadang dibuat sebagai bahan candaan. Padahal hal seperti inilah yang juga menjadi faktor pengerdilan diri seseorang secara mental. Disamping itu, kegilaan seseorang bisa muncul akibat stres yang berlebihan dan putus asa menghadapi kenyataan yang ada.

Banyak kita temui orang gila berjalan dipinggir jalan raya. Berbalut pakaian compang-camping, bahkan tidak memakai sehelai kain pun disetiap waktu dan tempat. Sengatan terik matahari mereka rasakan, hingga hujan deras pun masih menemaninya. Dengan keterbatasan fikiran yang dimiliki. Mereka diasingkan dari keluarganya. Entah itu suatu hal yang disengaja, atau karena sang keluarga yang kehilangan jejak kabarnya.

Sesungguhnya orang gila masih memiliki hati kemanusiaan. Mereka tidak benar-benar gila seutuhnya. Karena mereka masih bisa merasakan lapar dan haus.  Juga butuh berteduh dari teriknya matahari dan derasnya hujan. Menghindar dari kegaduhan. Berlari jika merasa terancam. Mereka juga terbiasa berkelana dengan jalan kaki tanpa arah tujuan , membuat fisik bahkan daya imunnya kuat bahkan melebihi orang normal. Maka tak heran, jika jarang ditemukan ada orang gila yang kesakitan, maupun kelaparan.

Menyikapi orang gila tidak selalu dengan nada tinggi (usiran), tindakan kekerasan, dan lain sebagainya. Justru jika seseorang mampu membangun komunikasi yang baik dengannya, akan terasa lebih damai, aman dan bisa mengerti apa yang mereka resahkan. Layaknya menjadi konselor, bagi konseli. Yang tidak sembarang orang bisa menduduki perannya sebagai konselor yang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH