BISIKAN MISTERIUS
Oleh: Hilmi Gholi Hibatulloh
Namaku Bayu Ma’ruf
Qoustaulani, tapi anehnya teman-temanku memanggilku memeng. Aku tak tahu
darimana mereka bisa memanggilku memeng padahal sudah jelas dinamaku tidak ada
satupun kata yang bersangkutan dengan julukan itu. Aku adalah siwa SMA di salah
satu SMA yang ada di malang. Ketika aku bersekolah di malang ini aku mengalami
beberapa kejadian yang sedikit mengganjal dalam pikiranku.
Kejadian itu
bermula ketika aku menginjak kelas 2 SMA. Aku mendapatkan kamar di lantai tiga,
tepatnya kamarku ini terletak disebelah tangga. Pada saat itu kalau tidak salah
hari selasa siang kejadian aneh tersebut berawal.
Pada hari selasa
aku menjalankan kegiatanku seperti biasa yaitu bangun pagi lalu sholat shubuh
dan dilanjutkan membaca Al-qur’an kemudian berangkat ke kelas pada pukul 06:45
pagi. Kegiatan belajar dengan lancar dan tak teras waktu sudah menunjukan pukul
11:30 siang. Kegiatan belajar pun diselesaikan dan aku bersama teman-temanku
menuju masjid untuk melaksanakan sholat dzuhur berjama’ah.
Pada pukul 12:15
aku dan teman-temanku selesai menunaikan ibadah sholat dzuhur. Salah satu
temanku mengajak untuk kembali ke kamar untuk istirahat. “meng balik yuk!” ajak
temanku, “ayo, tapi nanti jam 13:00 balik ke kelas ya!” jawabku, “ok santai….”
Balas temanku. Kami pun kembali ke kamar dan istirahat sekitar 30 menit.
“ayo beh balik ke
kelas” ajaku pada babeh temanku, “ok ok ayo balik” jawab babeh. Aku keluar
kamar berdua saja dengan babeh karena teman-temanku yang lain sudah pergi
terlebih dahulu. Aku menuruni tangga sambil mengobrol dengan babeh, ketika
sampai di pertengahan tangga lantai tiga, Aku merasakan ada seseorang yang
membisikan sesuatu kepadaku, aku menoleh ke kiri tapi tak menemukan seseorang
pun disebelah kiriku. “ah… mungkin salah dengar” pikirku dalam hati. Aku
mengobrol lagi dengan babeh, dan ketika aku sampai di pertengahan tangga lantai
dua hal yang aku alami di tangga lantai tiga pun terjadi lagi, tapi yang saat
ini terasa sedikit berbeda karena aku merasakan ada wajah seseorang tepat di
samping telingaku. Aku pun reflek langsung menolehkan wajahku ke sebelah kiri
namun hal yang sama pun terjadi, aku tak menemukan seorang pun de sebelahku.
Bebrapa saat setelah itu aku menanyakan kepada si babeh. “eh.. beh kamu tai
denger orang bisik-bisik gak pas ditangga” tanyaku pada babeh, “eh.. gak denger
tuh emang kamu dneger apaan, kan gak ada orang cuman berdua tadi di tangga halu
palingan” jawab babeh, “beneran beh!” kataku sambil berusaha meyakinkanya, “lah
apaan berarti…” jawab babeh dengan muka yang terlihat sedikit memucat. Kemudian
aku mendengar suara bisikan itu lagi, sontak aku langsung berlari menuju kelas,
babeh pun ikut lari dibelakangku.
Setelah sampai ke
kelas aku pun menceritakan hal tersebut kepada teman-temanku dengan disertai
babeh. Banyak temanku yang terkejut mendengar apa yang aku ceritakan, karena
belum ada yang mengalaminya. Sampai sekrang pun aku masih belum tahu suara
bisikan siapa pada waktu itu.
Komentar
Posting Komentar