Pekerjaan ruwet yang terlihat remeh



Oleh : Ira Safira

Salah satu elemen penting yang ada dalam dunia pendidikan adalah guru. Guru diibaratkan api yang harus membakar semangat siswa – siswanya ketika di kelas. Berbagai macam metode, strategi dan alat pembelajaran digunakan untuk menarik perhatian siswa. Tidak bisa mengelak jika guru juga menjadi salah satu tolak ukur berhasil  tidaknya siswa dalam memahami suatu materi. Lantas pernahkah anda berpikir untuk menjadi seorang “guru” ? terutama menjadi guru jenjang Sekolah Dasar atau SD?

Menjadi guru SD bukanlah hal yang mudah karena tingkat kesulitan sangat jauh berbeda dengan guru di jenjang SMP maupun SMA. Guru SD diwajibakan untuk menguasai berbagai mata pelajaran mulai dari Agama, IPS, IPA bahkan muatan lokal. Selain mengajar guru SD juga harus menanamkan nilai hidup seperti bersopan santun, mandiri dan bersikap terbuka karena anak masa SD merupakan masa perkembangan intelektual, bahasa, pengahayatan keagamaan, sosial, emosi dan perkembangan motorik.

‘Sangat mudah” kata itu yang terlintas jika kita melihat guru SD yang bernyanyi bersama, tertawa gembira, dan senyuman hangat tanpa beban yang selalu terukir ketika memulai pelajaran.  Namun siapa sangka hal – hal seperti itu justru hal yang sulit yang seringkali diremehkan oleh orang lain yang belum tentu mereka mampu melaksanakan.

Memang menjadi guru SD adalah pekerjaan ruwet yang sering kali disepelekan. Hal ini saya rasakan sendiri ketika dipercaya untuk mengajar kelas satu di salah satu SD Batu dalam waktu beberapa minggu.  Awal pelajaran memang semua terlihat biasa saja tidak ada masalah bahkan anak – anak sangat antusias dalam belajar  namun berbagai masalah akan datang saat memasuki waktu siang. Dimulai dengan rasa bosan, jenuh, dan ngantuk menyatu menjadi satu dalam jiwa anak – anak. Disinilah saya merasakan pentingnya berbagai macam trik atau metode yang diciptakan untuk mengkondisikan suasana menyebalkan tersebut menjadi semula, dan dari sinilah rasa profesional guru SD dipertaruhkan.  Rasa lelah pasti ada dalam benak  namun guru  dituntut untuk tetap tersenyum di depan anak – anak dan rasa keletihan terbayar dengan semangatnya anak – anak dalam melanjutkan pembelajaran.

Benar kata pak Nadiem Makarim “Guru SD adalah pekerjaan rumit yang terlihat sepele, guru SD mengajar satu kelas diisi oleh 30 orang murid dengan karakter anak yang berbeda, dan lingkungan yang berberbeda.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH