THE MIRACLE OF DREAM


Oleh : Arfiatul Aliyah

Pendidikan, bukan lagi suatu hal yang tabu bagi kita semua. Dengan adanya pendidikan pastinya kita merasa sangat diuntungkan, namun dibalik kerasnya dunia pendidikan pasti hal itu balik lagi ke pribadi masing-masing.

Banyak simpang siur yang terdengar keluar masuk telinga, mengenai pendidikan. Untuk jenjang kuliah, bagi sebagian masyarakat pedesaan menganggap "untuk apa kuliah?" kalo pada akhirnya pekerjaan nanti yang didapat tidak sejurus dengan jurusan yang diambil saat di bangku perkuliahan.
Pernah terdengar cuitan yang menyinggung tentang hal itu, contohnya seorang Z mengambil jurusan hukum disebuah universitas yang ada di sebuah kota metropolitan, namun saat lulus ia tidak menjadi pengacara, ahli hukum atau profesi yang sejurus dengan pendidikannya di bangku kuliah. Tetapi profesi yang dijalani adalah pengrajin batu-bata. Kasus seperti ini bukanlah sesuatu yang asing lagi.
Dengan melihat kasus seperti inilah yang membuat masyarakat berasumsi bahwa pendidikan tinggi bukanlah suatu hal yang terlalu penting. Karena dengan ijazah SMA pun bisa untuk melamar sebuah pekerjaan yang layak.

Nah, paradigma semacam inilah yang harus diluruskan. Karena ini adalah pikiran klasik yang tidak menutup kemungkinan mempengaruhi proses perkembangan pendidikan di negeri ini.  Jika ini menjadi habituasi atau pikiran yang fixed seperti ini masih terawat dengan baik, maka kapan pendidikan itu akan berkembang? Perlu kita sadari mindset atau pola pikir itu merupakan awal dari sebuah tindakan, ia akan menjadi acuan bagaimana kita bersikap dan bertindak. Karena memang diterima atau tidak diterima tindakan-lah yang menjadi titik puncak atas hasil dari sebuah pikiran.
Jadi intinya memang benar bahwa kita harus meniatkan kuliah untuk menghilangkan kebodohan, bukan takut untuk masa depan yang suram. Tetapi kita harus takut apabila kita tidak mengikuti apa yang telah diperintahkan oleh Allah Swt. Tidak perlu mendengarkan cuitan-cuitan yang hanya akan menjatuhkan kita, namun buktikan bahwa kita bisa.
                                                                                                                     



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH