Usikan Rindu

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Folipeoile.wordpress.com%2Ftag%2Fkereta-api%2F&psig=AOvVaw1OsAiS2xUfQpG-Ya0W-yWP&ust=1616165166817000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCMii3_CKuu8CFQAAAAAdAAAAABAD

 

Muhammad Hadiyan el Ihkam

Kita pernah berbincang walau hanya di laman percakapan ponsel. 

Kau sedang menjadi penumpang kereta, hendak pulang. 

Hujan menyebabkan dirimu sibuk merenung. 

Lalu kuusik dengan pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang kau pikir. 

"Bukankah menyenangkan melihat hujan turun?! Kita jadi sibuk berpikir tentang semua saja. Kenangan, pemahaman, nikmat Tuhan, dan segalanya." 

Lalu kau membalas dengan kata-kata yang riang. 

Setuju dengan pendapatku. 

Kau bercerita tentang apa-apa yang kau pikirkan. 

Tahukah kau?! Aku sungguh senang kala itu, 

walau kita hanya berbincang melalui laman percakapan ponsel.

 

Permulaan langkah itu sudah dimulai. 

Entah kapan. Lalu aku mulai terlupa untuk rindu. 

Dan lupa mendamba balasmu. 

Hingga namamu tenggelam di antara nama-nama yang menghiasi hariku. 

Dan wajahmu mulai buram dari ingatanku. 

Maaf, jika dulu aku sempat mengusikmu.

November 2020

Na

Pondok Pesantren Darun Nun Malang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH