PERGI TANPA PAMIT
Oleh : Meisya Eva Natasya
Gemuruh hujan
kian menderas
Rintiknya
membekas di dasar peraduan
Lebatnya
mengalir sangat kencang
Hingga menyisir
bersih seisi jalan
Menghadirkan
bunyi yang menuai rindu
Hadirnya kadang
cepat, lambat, bahkan tanpa aba-aba
Hentinya pun
demikian
Memejam sekecap
menikmati riuhnya yang tanpa sadar sudah tiada
Bekas-bekas
aliran hadirnya menyisakan rindu
Baru saja
sejenak ternikmati
Namun sekejap
pula perginya tanpa mengucap kata pamit
Titik rintihnya
masih terngiang, ia datang hanya menggores luka…
Komentar
Posting Komentar