Oleh : Ahmad J Yusri Nadzom Imrithi atau kitab Al-Imrithi merupakan matan Kitab Jurumiyyah. Kitab Ilmu nahwu yang diubah menjadi bentuk nadzom atau syair. Di kalangan santri, kitab ini menjadi salah satu sorogan favorit dalam ilmu alat lanjutan. Pada umumnya, santri mempelajari kitab ini setelah memahami dan belajar kitab Jurumiyyah. Dengan cara penyampaian nadzom seperti ini, santri-santri akan terbantu ingatannya atas hapalan-hapalan yang sangat musykil sekalipun. Pengarangnya bernama lengkap Yahya bin Nur ad-Din abi al-Khoir bin Musa al-Imrithi as-Syafi’i Al-Anshori al-Azhari. Beliau juga memiliki gelar Syarofuddin. Beliau adalah ulama abad ke-16 M yang merupakan seorang sarjana al-Azhar. Julukan yang lain adalah an-Nadzim, karena kepiawaiannya dalam membuat nadzom. Kitab Imrithi tersusun dari 254 Bait yang membahas tentang pelajaran nahwu yakni tatabahasa Arab layaknya grammar dalam Inggris. Tapi jika ditelisik lebih dalam ternyata di setiap bait Imrithi tak hanya ...
Oleh: Ira Safira Haerullah Bernama lengkap Muhammad bin Ya’qub bin Muhammad Abu Thahir Al – ‘Allamah Majdudin Asy Sirazi Al – Fairuzzabad atau dikenal dengan nama El Firuz Abadi lahir di Karizin beberapa menyebutnya Kazrawab wilayah Syirazi (sekarang menjadi Iran) 729 H /1329 M. Beliau merupakan seorang ulama masyhur yang ahli dalam bidang sastra bahasa dan ilmu fiqh. El Fairuz Abadi juga berguru kepada Muhammad Bin Yusuf Zarandi Al Madini dalam ilmu hadist juga mempelajari ilmu fiqh pada sejumlah ulama. Berbeda dengan teman – teman beliau Fairuzzabad kecil sudah mulai menekuni ilmu bahasa Arab dari ayahnya sendiri dan ulama – ulama hebat di kota beliau sehingga tidak heran jika beliau lebih mahir melampui teman – temannya. Menurut riwayat, beliau tidak tidur sebelum menghafal 200 bait syair juga tidak akan pergi kemanapun kecuali dalam perjalanan ia membawa membawa beberapa kitab yang dibaca di setiap tempat dan kesemp...
Sumber : pribadi Sering kali kita meragukan kemampuan yang kita miliki, hal itu sering muncul karena beberap faktor yang membuat kita cemas dan kehilangan rasa percaya diri. Kalau difikir-fikir sebenarnya kita itu biasa saja dimata orang lain, hanya saja kita selalu berfikir yang tidak perlu kita bayangkan ketika bertemu dengan orang lain. Berikut Tips Percaya Diri Ala Ainul Harist : 1. Membangun Pola Berfikir yang Positif. Dengan demikian kita akan selalu percaya diri tanpa memikirikan hal-hal yang negatif yang datang dari kita. Selain itu bisa melatih otak kita menjadi pribadi yang vibe positif dan terdindar dari vibe negarif. 2. Tingkatkan Kualitas Diri. Kita barus mengetahui dan mengenali apa kekurangan dan kelebihan kita dengan itu kita bisa mengetahui apa yang perlu kira benahi dan apa yang perlu kita tingkatkan. Secara tidak langsung rasa percaya diri kita akan muncul karena kita mempunyai kelebihan yang sudah kita miliki. 3.Tidak Membandin...
Komentar
Posting Komentar