AL-QUR'AN YANG BERJALAN

Oleh: Siti Laila ‘Ainur Rohmah

            Hafidz/ah Qur’an, begitulah sebutan yang familiar dengannya. Genggaman tangannya membawa mushaf Al-Qur’an yang suci, menjadi pedoman hidup manusia sepanjang masa. Dengan sepenuh hati mereka menjaga kesucian Al-Qur’an sebagai kitab umat Islam. Merekalah orang-orang pilihan, diantara jutaan umat Islam yang secara lahir batin memutuskan untuk berkomitmen menjaganya.
            Akhlaq Al-qur’an melekat dalam dirinya, menjadi ciri khas yang berhasil didapatkannya. Mata ini menjadi binar ketika memandang para hafidz/ah Qur’an. Senyumannya membius orang yang melihat seakan tak mampu tuk berkata. Berada didekatnya, membuat hati ini kian teduh dan tenang. Mereka bagaikan Al-Qur’an yang hidup ditengah gersangnya iman yang melanda umat. Bahkan mereka tak perduli walaupun nyawa diujung tombak, asalkan Al-Qur’an menemaninya hati pun rela menghadap tuhan-Nya.
Membaca untuk mengetahui, mengulang-ulang bacaan untuk mengikat hafalan. Bahkan, sejenak membaca makna yang terkandung disetiap ayatnya menjadi sebuah kebiasaan. Hari-harinya diwarnai bersama dengan Al-Qur’an, tanpa mengesampingkan kewajibannya sebagai makhluk sosial. Seperti yang kita ketahui bersama, layaknya manusia hidup harus bisa menyeimbangkan kewajibannya baik secara vertikal (hubungan manusia dengan tuhan-Nya) maupun secara horizontal (hubungan sesama makhluk). Begitulah gambaran betapa cintanya seseorang terhadap Al-Qur’an. Dan Allah swt akan menjaga serta melindungi para hafidz/ah baik di dunia maupun di akhirat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH