BAROKAH E NDAGEL
Oleh : Bagus
Isnu H
Dalam
kehidupan yang majemuk ini, kita mengetahui di setiap daerah bahkan negara
mempunyai khas masing-masing dalam segi bahasa, adat dan maupun keadaan sosial
lainnya. Maka setidaknya
jika hendak bergaul dengan yang lain, kita sudah memahami karakteristik daerahnya,
agar tidak terjadi kesalahpahaman. Daerah kita misalnya indonesia yang salah
satunya negara yang mengandung kebhinekaan (keragaman).
Khususnya pada
masyarakat jawa, yang dimana adat dan budayanya yang masih sangat kental.
Adapun salah satu karakteristiknya yang merupakan sajian dalam kesehariannya
yaitu hidup dengan Ndagel atau guyonan, guyonan adalah bahasa jawa yang jika di
translate yaitu candaan atau bercanda. Kita masuk pada pengertiannya, Guyonan merupakan
sebuah bentuk atau cara untuk bisa mendekatkan juga mengakrabkan kepada sesama
dengan cepat. Akan tetapi ada beberapa yang harus di perhatikan, salah satunya
kondisi. Kita harus bener-bener mengetahui kondisi keadaan dalam forum atau perkumpulan tersebut.
Ndagel itu bisa
dimana saja, bahkan kapan saja. Juga merupakan salah satu cara untuk membuat suasana tidak terlalu tegang dalam forum. Contoh saja dalam mengaji, kelas, dan
forum-forum yang lain. Jika tidak diselipi dengan guyonan maka akan membawakan
dampak kebosanan, ngantuk, dan bahkan tidak paham pembahasan dalam forum
tersebut.
Hal yang seperti
ini harus dimiliki semua insan terutama seorang tokoh baik itu kyai, pemimpin,
pembawa acara (MC) dan lain lain. Bahkan tidak
harus sebagai pembicara formal saja, melainkan dalam perkumpulan biasa-biasa,
kita harus tetap menyelipkan guyonan. Dan yang perlu diketahui lagi dalam
guyonan tersebut jangan dikaitkan dengan mengejek kepada saudara atau teman di samping
kita, akan tetapi membawakan sebuah cerita yang menarik dan diusahakan jangan
sampai menyinggung perasaan.
Guyonan tidak
dilakukan dengan berkata-kata yang lucu saja, melainkan juga bisa dengan
tingkah laku yang aneh serta unik sehingga akan menimbulkan tawa penonton.
Semisal di acara penampilan drama, disitu tidak hanya dimainkan dengan dialog
saja, akan tetapi juga diperagakan bahkan juga di hayati ketika menyampaikan
prakatanya.
Adapun beberapa
tokoh yang dimasa hidupnya tidak luput dengan guyonan yaitu Abu Ali Al-Hasan
bin Hani Al-Hakami. Beliau terkenal dengan sifat ke-ndagelannya, beliau juga
merupakan 'ulama sejaligus sastrawan arab islam. Seperti apa kelanjutannya?
Tetap simak di web Darun Nun. Terimakasih.
Komentar
Posting Komentar