SEMBUHKAN DUNIA


Oleh: Siti Laila ‘AinurRohmah

Bukan hanya manusia yang merasakan sakit, tetapi bumi pun ikut merintih dengan segala kerusakan di dalamnya. Kalau saja bumi itu bisa bicara seperti manusia, dia pun tidak segan untuk angkat bicara. Mulai dari kerusakan alam secara alami dan buatan telah ditanggungnya selama  ini. Peristiwa ini tak cukup sampai di sini, karena masa pun masih berlangsung hingga tiba akhi rnanti.

Dunia kembali dengan keadaannya yang kritis, ditambah mewabahnya virus covid-19 yang masih aktif. Seluruh isi bumi sedang diuji, bagaimana  mereka bijak untuk menghadapi. Segala upaya diusahakan, demi terselamatnya manusia-manusia yang sedang dijangkiti covid-19. Akan tetapi, apakah kita akan terpaku pada satu hal ini? TIDAK..! Karena masih banyak hal yang perlu mendapat empati.

Lihatlah disekitarmu, lingkunganmu. Sudahkah mereka mendapatkan perlakuan yang pantas? Seperti tidak membuang sampah sembarangan, berladang secara berpindah-pindah, penggundulan hutan, dan masih banyak lainnya. Bumi juga ingin diperhatikan layaknya manusia. Dengan menjaganya tetap  lestari, aman dari polusi, dan segala yang dapat merusaknya.

Sebenarnya dengan adanya covid-19 mempunyai sisi baik bagi bumi, meskipun pasti ada segi buruk bagi manusia. Kini bumi bisa lebih beristirahat  dari ramainya penduduk  melakukan pekerjaannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya upaya dari pemerintah misalnya, untuk meliburkan sekolah dari semua jenjang sesuai dengan waktu siaga darurat wilayahnya. Libur ini dimaknai pertemuan secara formal di sekolah, karena pembelajaran masih tetap dilakukan dengan  online/ daring di tempat  tinggal masing-masing.

Upaya seperti itu bisa  maksimal hasilnya  jika dipatuhi oleh penduduknya. Sehingga kembali lagi untuk kesadaran penduduk dalam menjaga lingkungannya. Kegiatan menjaga lingkungan bisa  dimulai dari  diri sendiri. Sehingga bumi ini perlahan akan membaik pada  saat yang ditentukan-Nya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH