AUTO GRAB!
oleh: Kholidatun Nur Wahidiyah
Di sebuah perumahan dengan seratus deretan rumah
megah nan elok . Ada satu bangunan kokoh menawan berwarna putih dikawal besi tosca memancar.
Bernama Pondok
Pesantren Dar An-niswah
Tak lama...Gusah gerusuh terdengar dari gang sebelah kanan, terlihat santri putri
yang bergerombongan pulang dari masjid usai kegiatan membaca kitab intensif.
"Blebek blebek" suara
perut kansa terdengar jelas saat membuka pintu gerbang
Spontan sorak semuanya "Waah...Kansa
laper yaa? Hahaha"
"Efek tadi ta'lim baca kitab nahwu kali, hahahaha"
"Aku juga laper tau" Timbal
Tania
ketua pondok putri
"Wah yang
piket, masak apa nih?"
" Itu
lauknya ikan sama bakwan jagung, sayurnya tumis kangkung sama sawi putih..kita
yang piket masaknya sekalian lauk sore yaa...jadi kalian pilih mana yang buat
dimakan pagi sama sorenya" jelas mba Fika,
santri putri lawas di pondok yang piket hari itu. Walaupun paling tua diantara
santri putri yang lain dia terlihat dua tahun lebih muda, hehe
Semuanya mengantri untuk mengambil
nasi dan lauk.
"Aku mau nyisahin ikannya aja
buat makan sore" saut Iyah, santri putri semester 4, yang
mood nya suka gajelas, kadang marah-marah sendiri, cerewet tiba-tiba.
Jawab Liya
"aku juga tak makan semua lauknya tadi..tinggal sayur sawi putih doang.
Nanti makan sorenya kita grab food yuk?!" Dengan nada agak tinggi Liya
mengajak Iyah yang sama-sama hanya punya satu
lauk untuk makan sore.
Akibat dari pondok yang jauh dari wilayah jual beli atau biasa
disebut tukang jajan. Jadi, tak heran santri putri pondok pesantren Dar An-niswah
sering memesan makanan berat ataupun makanan kecil lewat aplikasi GRAB.
Siang harinya santri sibuk dengan kegiatannya
masing-masing. Kansa yang sibuk dengan urusan organisasi di kampunya, Liya
mengajar les anak tetangga, dan anak-anak yang lain sibuk dengan mimpi indah
nya.
Tepat pukul jam empat sore Iyah
mengintip lauk ikan yang ia sisakan tadi pagi.
Sambil membuka
tutup saji makanan Iyah Kaget "Lhooo...ko
ikannya tinggal satu? Padahal tadi Nike juga katanya nyisain buat makan
sore deh" ucap Iyah dalam hati dengan muka yang penuh kebingungan. Nike adalah teman sejurusannya
dikampus.
Setelah itu, Iyah
pun beregegas mandi dengan seribu pertanyaan dalam pikirannya “kemana lauk ikan itu pergi?”
Setelah usai mandi Iyah
mengintip kembali lauk ikan didapur.
"Astaghfirullah....ko
ikannya udah gaada sih? Padahal
aku tadi pagi nahan-nahan ga makan ikannya buat makan
sore:("
Tak lama Liya
pulang mengajar les, Iyah langsung serontak berkata.
"Ya, tau ga? Masa lauk ikan yang
aku tadi sisain didapur ga keliatan sama sekali tulang nya...ya Allah cobaan
apalagi yang kau berikan? Padahal dalam seminggu belum
tentu makan ikan"
Jawab Liya
"yaudah...grab food aja, aku masih ada promo nih, aku juga laper banget..malah
tadi pas aku ngajar les dikira sakit coba, hahahahaha"
Adzan maghrib berkumandang. Seperti biasanya santri pondok
pesantren Dar An-niswah sholat berjamaah bersama warga perumahan. Kemudian
tadarus al quran bareng di masjid sambil menunggu adzan isya dan berjamaah.
Usai jamaah isya, kegiatan intensif pondok dimulai. Sebelum
berangkat menuju kelas Liya dan Iyah
berbincang rencananya memesan grab food.
"Ya! Kita bawa duit ga nih?
Biar abang grab food nya berenti di depan kelas aja"
"Gausah
deh yah, kan biasanya klo kita pesen grab food juga satu jam
nyampe nya.kelas intensif kita pas satu jam juga"
"Yaudah deh!"
Mereka berjalan menuju kelas
intensif sambil merencanakan makanan apa yang ingin di pesan nanti di kelas.
Sesampainya di
kelas sekitar jam delapan lewat Iyah
dan Liya memutuskan memesan mie gacoan.
"Alhamdulillah...45 menit lagi
nyampe nya" sorak Liya dengan perlahan. Karena di depan
ada mu'allim yang sedang menjelaskaN materi.
Di sela-sela itu
Iyah
menulis pesan untuk abang grab nya.
"Pak jangan buru-buru yaa😁" Iyah khawatir grab food nya datang
sebelum kelas selesai.
Setelah itu kembali mendengarkan
mu'allim
Liya pun langsung berbisik "aku
gamau ngambil yaa..kalo ternyata abang grab food nya mas-mas.
Malu tau ngirim pesan kya gtu"
Jawab Iyah
" iyaa santay ajaa..bapak-bapak ko"
Tak di duga, ternyata abang grab food menelfon hampir empat kali ke nomor Liya, mereka pun panik .
"Gimana nih yah?"
"Gimana yaa?" Sambil
tartawa baby
"Angkat dulu
nih!"
"Gamau iih...coba aku minjem kunci
motor sama tanyain anak-anak yang
bawa uang lebih siapa dulu yaa"
Liya jalan keluar kelas sambil
mengangkat telepon abang grab food.
"Udah dapet nih uang sama kunci
motor nya..abang nya ada dimana?
"Di depan pondok yaah"
"Yaudah yuk lari!"
"Ayok"
Setelah sampai depan pondok, ternyata abang grab nya mas-mas.
Liya benar² tidak mau mengambil makannannya.
Sambil jalan menuju kelas kembali
mereka berbincang.
"Tu kan yah..aku bener kan
bukan bapak-bapak. Orang nama abang grab nya aja panjang. Kalo
bapak-bapak tuh biasnya pendek, contoh "Samsudin""
"Hmm...iya juga sih,
hahahahaha"
"Besok²-besok maa ga akan pesen grab food lagi laah...cape lari nya doang"
"Hmm... ya ya yaaa"
Sudah sampai kelas. Tertanya
kelasnya sudah selesai.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Komentar
Posting Komentar