ISLAM YANG DIRINDUKAN


Oleh: Nety Novita Hariyani

Akhir-akhir ini Islam radikal menjadi sorotan dunia. Berbagai bentuk penindasan yang dilakukan kelompok-kelompok radikal yang katanya “Islam” sengaja menyebarluaskan aksi mereka di media sosial guna mempertontonkan kekuatan masing-masing. Ujaran kebencian nampak jelas dari pemberitaan luar mengenai Islam. Entah itu sebuah konspirasi sebagai balas dendam atas jayanya Islam berabad-abad lamanya atau ada konspirasi lain yang masih dipertanyakan. Yang jelas, Islam yang kutahu sejak kecil tidak seperti itu.

      Kalis Mardiasih (2019: 93) dalam bukunya mengungkapkan bahwa “Islam dalam pikiran orang belakangan ini harus berupa imperium, harus berupaya menaklukan banyak orang melalui proses-proses indoktrinasi hingga pemaksaan, harus dekat dengan kata kemenangan Islam atau kejayaan Islam, bahkan bagi sebagian orang Islam harus berupa peperangan kabilah-kabilah seperti masa pra-kenabian. Islam seperti itu bukanlah Islam yang ada dalam imajinasi saya”.

  Betapa hal tersebut jauh dari kata Islam yang sesungguhnya. Memaknai islam tanpa tahu histori perjalanan Islam adalah perkara yang salah. Islam dan penyebarannya sejak awal dipenuhi dengan kedamaian, tak seorangpun bisa menyangkalnya. Andai Islam dibawa dengan jalan kekerasan, mana mungkin ribuan orang berbondong-bondong ingin bersyahadat. Terlebih lagi ajakan untuk Islam bukanlah paksaan, melainkan kemauan individu itu sendiri.

Aku merindukan Islam yang sederhana seperti dulu, menyatu dengan siapapun tanpa pandang bulu. Saling bahu membahu membenahi lingkungan untuk kenyamanan bersama meski agama atau ras berbeda. Tabuhan gendang dan pujian kepada nabi yang seringkali kudengar dari toa surau kala itu sebagai bentuk kebahagiaan umat Islam. Semua bahagia dengan hal yang sederhana. Sesederhana peluh yang dirasakan para petani setelah pulang dari ladang, saatnya kembali untuk bersimpuh kepada rabbnya. Aku merasa Islam kala itu telah cukup.

Pondok Pesantren Darun Nun Malang 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH