TERHADAP JENAZAH COVID-19, APAKAH RASA KEMANUSIAAN INI SUDAH TERKIKIS ?


Oleh : Siti Laila ‘Ainur Rohmah

       Perspektif seperti ini muncul ketika ada berita tentang penolakan jenazah covid-19 di suatu wilayah. Ketepatan pada pagi hari ini, saya melihat sendiri melalui salah satu tayangan televisi bagaimana kondisi proses pemakaman yang terjadi di wilayah tersebut. Disana terlihat adanya percekcokan antara warga dan petugas kesehatan yang akan menguburkan jenazah. Pihak warga setempat khawatir jika jenazah itu dikuburkan di wilayah dekat rumah mereka, akan menularkan virus korona.
       Kejadian itu mengundang nada tinggi yang terlontar dari salah satu petugas kesehatan yang akan menguburkan jenazah. Inti dari perkataannya seperti ini,”Kami sudah mempertimbangkan keamanan jenazah ini dan kami juga memakai alat yang lengkap untuk menguburkannya. Jenazah ini juga bagian dari warga kalian”. Dari sinilah hati ini ikut iba melihat pemakaman saudara sendiri sedang diperdebatkan. Hanya karena dia jenazah yang terjangkit covid-19, orang-orang enggan untuk menerimanya bahkan untuk tempat peristirahatan terakhir.
       Fenomena seperti ini kerap ditemui di sejumlah wilayah, karena wajar jika mereka masih trauma dengan pandemi virus korona. Hal ini bukan sebuah kesalahan, karena kebanyakan dari warga sendiri merupakan orang awam yang perlu diedukasi sebelumnya. Tidak sekedar menginfokan tentang bahaya dan pencegahannya saja, tetapi juga penting untuk menjelaskan tentang penanganan dan sikap menghadapi jenazah yang terjangkit covid-19. Setidaknya setelah adanya edukasi, warga akan mengerti dan memaklumi kondisi saudaranya yang terkena musibah dari covid-19.

Pondok Pesantren Darun Nun Malang


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH