RACUN PANDEMI

 

Oleh: Arfiatul Aliyah 

Dari pengamatan yang terlihat di depan mata, penggiat belanja online semakin meningkat di tengah pandemi covid-19 ini. Seolah tidak ada kata tidak untuk kata “Paket” setiap harinya. Berbelanja melalui platform online memang sangat menggiurkan. Bagaimana tidak?, banyak promo atau diskon yang ditawarkan setiap harinya. Selain itu dengan berbelanja online kita juga bisa mengurangi populasi kerumunan di outlet-outlet yang ada di mall ataupun pasar, sehingga kita bisa mencegah penularan covid-19. 

Selain itu proses nya yang cepat dan mudah juga sangat menarik minat para customer, hanya dengan memainkan jari di atas gadget atau smartphone yang ada dalam genggaman kita, seolah kita sudah berkeliling memutari berbagai toko. Tidak perlu susah payah datang langsung ke outlet kita bisa menjangkaunya dengan mudah hanya dengan smartphone. Dan membayar melalui e-wallet yang kemudian barang yang telah di beli akan dikirim melalui kurir sampai ke depan rumah. Belanja online Sangatlah cocok dengan anjuran pemerintah yang menganjurkan untuk tetap tinggal di rumah di tengah covid-19.

Dari pengalaman sehari-hari, e-commerce  yang paling diminati diantara muda-mudi adalah shopee , dimana di dalamnya kita bisa berbelanja dengan penawaran terbaik , selain itu kita juga bisa mengikuti aneka game yang sangat menarik. Ditambah dengan game yang menghasilkan uang, dari sinilah yang semakin menarik para peminat belanja online. Di dalam e-commerce satu ini juga terdapat hari spesial di setiap bulannya. Dimana promo dan diskon besar-besaran di hari itu juga.

Cuplikan cerita menggelikan.

Di sebuah hunian kecil yang setiap harinya diisi kegaduhan beberapa anak perempuan, hari itu mendapat kiriman paket dari salah satu toko online di sebuah aplikasi jual beli. Sebut saja biya, yang pada hari itu mendapat kiriman.

(Dari luar pintu gerbang terdengar suara ketukan dan teriakan)

" Pakeeeeeet ! " , terdengar teriakan dari luar pintu gerbang. 

Didalam sebuah rumah yang terdengar gaduh itu, diam seketika ketika mendengar suara teriakan paket. 

 " iyaaa pak , paket atas nama siapa paaak?, Lempar aja paaak!!! " teriak perempuan gembul yang ada di dalam rumah. 

Bisa dibilang begitulah kiranya keseharian di hunian mungil itu. 

_ _

Di lain hari terdengar ketukan cukup nyaring dari depan gerbang hunian mungil itu. 

" iyaa pak, paket atas nama siapa?" sahut perempuan mungil yang ada di dalam rumah itu menyimpulkan sebuah ketukan bahwa tanda dari seorang kurir pengirim paket.

Sahutan dari luar gerbang, tidak terlalu jelas terdengar dari dalam rumah itu. Sekali lagi para penghuni di rumah itu menyimpulkan bahwa ada paket untuk Niya, salah satu perempuan tinggi dan berisi. Seketika Niya keluar dari dalam kamar, karena mengira bahwa itu memang paketnya. 

Namun, memang benar bahwa ketukan dari depan pintu gerbang itu bukan paket untuk niya, melainkan seseorang yang mencari Choir. Choir yang kebingungan pun akhirnya keluar menemui seseorang di luar gerbang hunian mereka, dan ternyata Choir mendapat nasi kotak dari seseorang itu, karena telah berjasa membantunya. 

Namun, karena setiap harinya penghuni rumah mungil itu mendapat paket dari e-commerce, mereka semua menganggap bahwa setiap orang yang mengetuk gerbang adalah seorang kurir yang mengantarkan barang yang telah di beli dari aplikasi jual beli online, seolah sudah hafal dengan keadaan, yang Nyatanya tidak dan hanya sebuah asumsi.


Pondok Pesantren Darun-Nun Malang 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH