TAK SEBAIK NAMAKU

 

Dok Pribadi

                                               Oleh : Daiyatul Choirot

             Terlahir di dunia, siapa yang menyangka, dengan keadaan seperti sekarang siapa yang tahu. Kita sekarang bagaikan wayang yang sedang dipermainkan di panggung skenarionya Allah. Mungkin tak hanya satu atau dua orang yang bertanya “kok bisa ya aku jadi seperti sekarang”, “kenapa aku terlahir seperti ini, dengan keadaan keluarga yang mampu atau mungkin sebaliknya” atau mungkin pas kecil bahkan sekarang pun kita masih bertanya-tanya “besok aku jadi apa ya kalau sudah besar, dan terjun ke masyarakat”. Jawaban semua orang mungkin hampir sama jika ada pertanyaan itu ke kamu, “usaha dan doa”.

Di dunia ini pun kita pasti menemukan berbagai macam karakter orang, terkadang kita sendiri juga harus beradaptasi dengan lingkungan sekitar kita untuk menyesuaikan keadaan. Karakter seseorang yang berbagai macam tersebut kadang bisa kita lihat mungkin dari teman lain, dari golongan darah, anak ke berapa, atau mungkin juga dari zodiak dan arti nama orang tersebut, tapi masih jarang orang yang mengira-ngira karakter seseorang dari arti nama.

Seperti halnya namaku yang mempunyai arti orang yang mengajak kepada kebaikan, aku tak sebaik namaku, kekuranganku jangan ditanya lagi, sudah berapa saja kekuranganku dan sisi burukku, aku tak seperti kebanyakan orang pas pertama kali melihatku yang mungkin bisa dibilang dari covernya saja, mungkin mereka menganggap aku seperti ini dan itu (sisi baik nya) hanya saja Allah sedang menutupi semua kejelekanku yang orang lain tidak tahu, bahkan tak sedikit juga orang yang mengkritik setelah mengenalku lama “ternyata kamu begini ya, tidak seperti pas awal ketemu, beda banget”. Ya bisa dibilang itu adaptasi saja, adaptasi setiap orang memang berbeda-beda, bukannya bermaksud mengelabui sesama.

Yang pada intinya, kita semua ini terlahir secara sempurna, mungkin yang beranggapan aku kurang gini kurang gitu (sering insecure), sekarang mari kita ubah mindset kita jadi banyak bersyukur, tak perlu banyak menyesal atas apa yang terjadi saat ini, jangan terlalu memandang seseorang dari cover atau mungkin yang kebanyakan sekarang istilahnya melihat dengan telinga, semua orang itu terlahir memiliki banyak sekali keistimewaan tersendiri, yang mungkin tidak orang lain miliki. Jangan hanya terpaku dengan keadaan masa lalu, berterima kasihlah kepada masa lalu karena telah memberikan pengalaman yang begitu berharga ke kamu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH