Pergi Tanpa Pamit
Source : kompasiana.id |
Oleh : Meisya Eva Natasya
Gemuruh hujan kian menderas
Rintiknya membekas di dasar peraduan
Lebatnya mengalir sangat kencang
Hingga menyisir bersih seisi jalan
Menghadirkan bunyi yang menuai rindu
Hadirnya kadang cepat, lambat, bahkan tanpa aba-aba
Hentinya pun demikian
Memejam sekecap menikmati riuhnya yang tanpa sadar sudah tiada
Bekas-bekas aliran hadirnya menyisakan rindu
Baru saja sejenak ternikmati
Namun sekejap pula perginya tanpa mengucap kata pamit
Titik rintihnya masih terngiang, ia datang hanya menggores luka…
Komentar
Posting Komentar