BAKTI KEPADA IBU! SEBUAH PESAN DARI LAGU "BERTAUT" KARYA NADIN AMIZAH

-

 

Oleh: Ahmad Jaelani Yusri

Keras kepalaku sama denganmu

Caraku marah, caraku tersenyum

Seperti detak jantung yang bertaut

Nyawaku nyala karena denganmu

Mendengar lirik ini, rasanya tak asing bagi kita yang suka mendengar lagu-lagu bergenre indie/alternatif. Lirik yang sering kita dengar dikala bersantai atau berdiskusi di kafe-kafe bertema senja. Tapi taukah kita? Jika lirik yang diambil dari Lagu “Bertaut” Karya Nadin Amizah ini sangat sarat makna jika direnungi.

Contohnya, saat lirik “Bun, kalau saat hancur ku disayang. Apalagi saat ku jadi juara. Saat tak tahu arah kau di sana. Menjadi gagah saat ku tak bisa” . Lirik tersebut menjelaskan bagaimana peran seorang ibu terhadap perkembangan anaknya. Di saat kita terpuruk dalam kesedihan dan kesusahan, ibu selalu memotivasi dan menyemati agar bangkit kembali untuk meraih kesuksesan yang diidam-idamkan. Kemudian, dalam bait lirik itu ibu digambarkan sebagai sosok yang menjadi pembimbing arah dengan nasihat di kala kita kebingungan tak punya keputusan. Seakan-akan makna “Gagah” di sini menyiratkan betapa hebatnya ibu dibanding kita.

Kemudian, ada pula lirik yang menyentuh “Aku masih ada sampai di sini. Melihatmu kuat setengah mati. Seperti detak jantung yang bertaut. Nyawaku nyala karena denganmu´. Lirik ini bagai mewakilkan perasaan kita sebagai anak muda yang kian dewasa, di mana orangtua semakin menua menyokong hidup kita, sedangkan belum ada balasan yang setimpal dari kita untuk orangtua. Lalu, makna “bertaut” di situ menjelaskan betapa kuatnya ikatan batin antara ibu dan anak, sampai sampai nyawa seorang anak tidak akan ada tanpa nyawa seorang ibu. Tentu lagi-lagi lirik ini menasehati kita agar tak lupa berbakti pada orangtua khusunya ibu.

Link Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=HyhLsy6b0XI

Terakhir, lirik penutup yang tak kalah menyentuh adalah “Semoga lama hidupmu di sini. Melihatku berjuang sampai akhir”. Pencipta lagu tahu betul betapa pentingnya doa seorang ibu bagi kesuksesannya. Berharap agar ibu selalu dalam kebaikan sehat wal afiat sehingga bisa melihat anaknya tumbuh sukses dan bahagia. Tentu membahagiakan orangtua adalah impian kita masing-masing. Selayaknya kita membuat seorang ibu bahagia apapun caranya, setidaknya jangan sampai beliau menitikan air mata.

Lagu “Bertaut” dirilis pada bulan November 2020. Melalui kanal youtubenya sendiri, yakni Nadin Amizah. Lagu berkisah tentang ikatan batin antara anak dan ibu. Dengan rangkaian kata yang indah dan penuh makna, tak ayal menjadikan lagu ini paling banyak diminati dan sempat masuk dalam nominasi karya Produksi Folk/Country/ Balada Terbaik AMI Awards 2020. Sampai saat ini pun, video klipnya tersebut sudah didengar dan ditonton sampai 25 juta kali.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

-
Gambar
Oleh: Syahrul Alfitrah Miolo   Pondok Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan Guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai  dan mempunyai asrama untuk tempat menginap Santri (Wikipedia). Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Menurut KBBI, Pondok adalah bangunan untuk tempat sementara (seperti yang didirikan di ladang, di hutan, dan sebagainya); teratak, Sedangkan Pesantren adalah asrama tempat santri atau tempat murid-murid belajar mengaji dan sebagainya. Pondok menurut pengertian dasarnya berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu, sedangkan Pesantren adalah tempat belajar para santri. Darun Nun merupakan salah satu pondok yang berada di lingkungan perumahan Bukit Cemara Tidar. Darun Nun memiliki motto berbahasa dan berkarya. Pengasuhnya merupakan ketua jurusan BSA di UIN Maliki Malang, yaitu ustadz Halimi Zuhdy. Ustadz-ustadz lainnya juga merupakan
Baca selengkapnya

KISAH HARU SANG DOKTER

-
Gambar
Oleh : Ainu Habibi Pendahuluan  Novel yang di latar belakangi dengan kisah nyata karya Attala Raras yang berjudul “Kisah haru sang dokter” adalah sebuah novel motivasi  yang berhasil membuat para pembacanya terkesima akan kisah haru sang dokter  seorang dokter yang dianggap sebagai tangan perpanjangan tangan tuhan, melihat bagaimana dokter memberikan segala daya dan upayanya untuk memberikan hasil terbaik demi sang pasien.  Sinopsis Dokter dianggap perpanjangan tangan tuhan, menyelamatkan kelangsungan hidup banyak orang. Setiap dokter ingin selalu menyelamatkan pasiennya dengan segenap jiwa dan sekuat tenaga tanpa kenal lelah apalagi keluh. Sering kerja kerasnya tidak dihargai ketika pasien tidak bisa sembuh sesuai harapan, caci maki pun menjadai santapan. Kalaupun pasien sehat kembali, dokter pun segera terlupakan. Buku ini merangkum berbagai kisah menarik dan inspiratif penuh energi positif para dokter, mereka yang masuk jajaran dewa penolong, karena menjadi dokter
Baca selengkapnya

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH

-
Gambar
      Oleh: Ira Safira Haerullah        Bernama lengkap Muhammad bin Ya’qub bin Muhammad Abu Thahir Al – ‘Allamah Majdudin Asy Sirazi Al – Fairuzzabad atau dikenal dengan nama El Firuz Abadi lahir di Karizin beberapa menyebutnya Kazrawab wilayah Syirazi (sekarang menjadi Iran) 729 H /1329 M.  Beliau merupakan seorang ulama masyhur yang ahli dalam bidang sastra bahasa dan ilmu fiqh. El Fairuz Abadi juga berguru kepada Muhammad Bin Yusuf Zarandi Al Madini dalam ilmu hadist juga mempelajari ilmu fiqh pada sejumlah  ulama. Berbeda dengan teman – teman beliau Fairuzzabad kecil  sudah mulai menekuni ilmu bahasa Arab dari ayahnya sendiri dan ulama – ulama hebat di kota beliau sehingga tidak heran jika beliau lebih mahir melampui teman – temannya. Menurut riwayat, beliau tidak tidur sebelum menghafal 200 bait syair juga tidak akan pergi kemanapun kecuali dalam perjalanan ia membawa membawa beberapa kitab yang dibaca di setiap tempat dan kesempatan.         Di Negara Syam beliau berguru pada
Baca selengkapnya