PENYEBAB PERISTIWA MI’RAJ: SIKAP SOMBONG BUMI TERHADAP LANGIT


 https://www.islampos.com/benarkah-langit-dan-bumi-pernah-bersatu-229501/

Oleh Muhammad Hadiyan el Ihkam

            Hampir disetiap ceramah, khutbah jumat, maupun ngaji di pondok seringkali diceritakan bahwa Isra’ adalah perjalanan Rasulullah dari Mekkah menuju Baitul Maqdis dan Mi’raj merupakan perjalanan Rasulullah dari Baitul Maqdis menuju Sidrotul Muntaha. Hal tersebut tidak salah, namun sebagai seorang penuntut ilmu kita tidak diboleh puas dengan cerita Isra’ Mi’raj sebatas hal tersebut. Adapun cerita dibalik peristiwa Mi’raj adalah sebagai berikut:

            Usman bin Hasan al Jubiri dalam kitab Durrotul Wa 'Idzin menyebutkan bahwa peristiwa Mi’raj Rasulullah Saw disebabkan karena sikap sombong bumi terhadap langit.

Bumi   :“Wahai langit, aku berpikir ternyata aku lebih mulia darimu”

Langit :”Iya? Kenapa kau bisa berpikir seperti itu, wahai Langit?”

Bumi   :”Bagaimana tidak. Allah telah menghiasiku dengan keindahan. Birunya lautan     menyelimutiku, banyak pepohonan hijau yang indah, gunung-gunung besar menjulang        tinggi, dan sungai-sungai yang melintang”

Langit  :”Hahaha… Apa kau tidak melihatku bumi? Aku punya matahari yang sinarnya mampu   memberikan kehidupan makhluk bumi, bulan yang menerangi dikala malam menghampiri,        gugusan bintang yang menghiasi malam, hingga ‘Arsy Allah yang agung”

Bumi   :”Tapi aku punya tempat mulia, Baitullah. Tempat yang dikunjungi para Rasul dan           ummatnya untuk melaksanakan ibadah thawaf

Langit  :”Jangan lupa, wahai Bumi. Aku juga punya tempat mulia, Baitul Ma’mur di mana para    malaikat melaksanakan ibadah  thawaf di sana”

Bumi diam sejenak dan berfikir kira-kira apa yang tidak dimiliki oleh langit.

Bumi   :”Ketahuilah, wahai langit. Para rasul, khususnya Rasulullah Muhammad Saw, kekasih     Allah yang paling mulia, menempatiku. Tidak hanya itu saja, syariat yang dibawa        Rasulullah juga berlaku di atasku.”

Mendengar perkataan bumi, Langit diam membisu, tidak dapat menjawab sama sekali. Setelah perdebatan sengit tersebut, langit memohon kepada Allah Swt supaya Rasulullah Saw diizinkan untuk mengunjungi langit

Langit  :”Wahai Tuhanku, Engkau adalah Dzat yang Maha Agung, Penguasa alam semesta. Aku adalah hamba yang lemat, tidak mampu membantah perkataan bumi. Aku memohon        kepada Engkau supaya membawa Rasulullah Muhammad Saw untuk mengunjungiku         sehingga aku mulia sebagaimana bumi. Dengan demikian, aku mampu menjawab     perkataan bumi”

Allah mengabulkan permohonan langit kemudian mewahyukan kepada malaikat Jibril untuk membawa Rasulullah berkunjung ke langit (Mi’raj).

Sumber            : Kitab Nuruz Zholam (Syarah ‘Aqidatul ‘Awam) karya Syeikh Nawawi al Bantani.


Pondok Pesantren Darun-Nun Malang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN DARUN NUN

KISAH HARU SANG DOKTER

BIOGRAFI PENGARANG KITAB QAMUS AL MUHITH