PENYEBAB PERISTIWA MI’RAJ: SIKAP SOMBONG BUMI TERHADAP LANGIT
https://www.islampos.com/ |
Oleh Muhammad Hadiyan el Ihkam
Hampir
disetiap ceramah, khutbah jumat, maupun ngaji di pondok seringkali
diceritakan bahwa Isra’ adalah perjalanan Rasulullah dari Mekkah menuju Baitul Maqdis
dan Mi’raj merupakan perjalanan Rasulullah dari Baitul Maqdis menuju Sidrotul
Muntaha. Hal tersebut tidak salah, namun sebagai seorang penuntut ilmu kita
tidak diboleh puas dengan cerita Isra’ Mi’raj sebatas hal tersebut. Adapun
cerita dibalik peristiwa Mi’raj adalah sebagai berikut:
Usman
bin Hasan al Jubiri dalam kitab Durrotul Wa 'Idzin menyebutkan bahwa
peristiwa Mi’raj Rasulullah Saw disebabkan karena sikap sombong bumi terhadap
langit.
Bumi :“Wahai
langit, aku berpikir ternyata aku lebih mulia darimu”
Langit :”Iya? Kenapa kau bisa berpikir seperti itu, wahai Langit?”
Bumi :”Bagaimana
tidak. Allah telah menghiasiku dengan keindahan. Birunya lautan menyelimutiku, banyak pepohonan hijau yang
indah, gunung-gunung besar menjulang tinggi,
dan sungai-sungai yang melintang”
Langit :”Hahaha… Apa kau tidak melihatku bumi? Aku punya matahari yang
sinarnya mampu memberikan kehidupan
makhluk bumi, bulan yang menerangi dikala malam menghampiri, gugusan bintang yang menghiasi malam,
hingga ‘Arsy Allah yang agung”
Bumi :”Tapi
aku punya tempat mulia, Baitullah. Tempat yang dikunjungi para Rasul dan ummatnya untuk melaksanakan ibadah thawaf”
Langit :”Jangan lupa, wahai Bumi. Aku juga punya tempat mulia, Baitul Ma’mur di mana para malaikat melaksanakan ibadah thawaf di sana”
Bumi diam sejenak dan berfikir
kira-kira apa yang tidak dimiliki oleh langit.
Bumi :”Ketahuilah,
wahai langit. Para rasul, khususnya Rasulullah Muhammad Saw, kekasih Allah yang paling mulia, menempatiku. Tidak
hanya itu saja, syariat yang dibawa Rasulullah
juga berlaku di atasku.”
Mendengar perkataan bumi, Langit
diam membisu, tidak dapat menjawab sama sekali. Setelah perdebatan sengit
tersebut, langit memohon kepada Allah Swt supaya Rasulullah Saw diizinkan untuk
mengunjungi langit
Langit :”Wahai Tuhanku, Engkau adalah Dzat yang Maha Agung, Penguasa alam
semesta. Aku adalah hamba yang lemat,
tidak mampu membantah perkataan bumi. Aku memohon kepada Engkau supaya membawa Rasulullah Muhammad Saw untuk
mengunjungiku sehingga aku mulia
sebagaimana bumi. Dengan demikian, aku mampu menjawab perkataan bumi”
Allah mengabulkan permohonan langit kemudian mewahyukan kepada malaikat Jibril untuk membawa Rasulullah berkunjung ke langit (Mi’raj).
Sumber : Kitab Nuruz Zholam (Syarah ‘Aqidatul ‘Awam) karya
Syeikh Nawawi al Bantani.
Pondok Pesantren Darun-Nun Malang
Komentar
Posting Komentar